Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia. Panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 95.181 km. Posisi strategis Indonesia yang memiliki luas laut kurang lebih 5,6 juta km2 atau sekitar 63% dari total wilayahnya menjadikan wilayah Indonesia dikenal dengan sebutan Benua Maritim. Kenyataan tersebut menempatkan Program Studi Oseanografi Undip pada posisi dan peran yang sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan akan sumberdaya manusia di bidang oseanografi. Lulusan Program Studi Oseanografi Undip memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan berbagai bidang kajian yang dapat mendukung pembangunan perekonomian nasional, seperti di bidang kelautan, perikanan, eksplorasi sumberdaya laut baik hayati maupun non hayati, pembangunan infrastuktur bangunan lepas pantai, rekayasa dan pengelolaan pantai (reklamasi, bangunan pantai, pelabuhan, dll), industri kelautan dan perikanan, pembangkit listrik, ekowisata bahari, serta pengelolaan, perencanaan, dan lindungan terhadap lingkungan wilayah pesisir dan laut secara berkualitas dan berkelanjutan.
Isu-isu yang berkembang saat ini seperti perubahan iklim (climate change), pemanasan global (global warming), kenaikan muka air laut serta beberapa bencana di laut dan pencemaran lingkungan (tsunami, banjir pasang atau rob, penyebaran tumpahan minyak dan limbah tailing di laut, pencemaran laut, kekeringan karena peristiwa El NiƱo, dll) merupakan hal yang menjadi perhatian di Program Studi Oseanografi Undip dimana diperkirakan akan dibutuhkan sumberdaya manusia yang handal dalam menangani permasalahan tersebut. Selain itu isu tentang energi juga mendorong Program Studi Oseanografi menyiapkan sumberdaya manusia yang handal di bidang energy alternatif, seperti energi arus laut, pasang surut laut, gelombang laut, Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), serta energi dari biota laut seperti alga maupun bahan hayati laut lainnya. Selain itu seiring dengan semakin pesatnya pembangunan sektor kelautan di Indonesia, sistem penjaminan (asuransi) terhadap resiko bencana laut di Indonesia (seperti halnya di negara maju) pada masa yang akan datang akan menjadi bagian dari kegiatan ekonomi dengan skala bisnis yang besar.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (Investor Daily, 23 Mei 2011), permintaan dari berbagai negara luar negeri untuk tenaga kerja di bidang kelautan dan perikanan dari Indonesia mencapai sekitar 10 ribu orang per tahun, dan diperkirakan akan terus semakin meningkat seiring dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu dan teknologi (sekitar 40 ribu orang per tahun). Oleh karena itu prediksi kebutuhan tenaga kerja bidang Oseanografi di masa yang akan datang juga akan semakin meningkat pula dan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan perekonomian di Indonesia yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar